TUGAS 3 SOFTSKILL REVIEW JURNAL KOMUNIKASI BISNIS
JUDUL
|
Endorser Sebagai Affirmative Action Dalam
Komunikasi Bisnis
|
JURNAL
|
Komunikasi Bisnis
|
PENERBIT
|
FISIP Universitas Merdeka Malang
|
TAHUN
|
2016
|
PENULIS
|
Priyo Dari Mulyo
|
REVIEWER
|
Muhammad Luthfi Sobana
|
TANGGAL
|
1 Januari 2018
|
SUMBER
|
http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/n/article/view/621
|
LATAR BELAKANG
|
Benang merah dari komunikasi bisnis dan
komunikasi pemasaran ada pada kegiatan promosi. Hal ini disebabkan kedua
kegiatan tersebut berkaitan dengan peningkatan laba atau keuntungan. Promosi
menjadi jalan tengah antara komunikasi bisnis dan komunikasi pemasaran untuk
mencapai target yang diinginkan. Terdapat pula strategi yang dianggap sebagai
tindakan peneguhan untuk mencapai target yakni penggunaan endorser pada
kegiatan promosi di media massa. Penggunaan endorser tidak semudah yang
dibayangkan, karena banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan
dalam memilih endorser agar komunikasi bisnis berjalan efektif dan efisien.
Endorser selebriti dan ahli yang paling cocok digunakan sebagai strategi
komunikasi bisnis dengan mempertimbangkan konsep TEARS.
Di era perdagangan bebas, kompetisi terbuka lebar
antara pelaku bisnis. Kompetisi tersebut menjadi kendala dalam kegiatan
bisnis, yang bisa diatasi dengan kegiatan komunikasi bisnis untuk menciptakan
kondisi yang kondusif. Komunikasi bisnis merupakan salah satu wujud
komunikasi yang berkonsentrasi pada aktivitas bisnis. Di dalam komunikasi
bisnis sering kali melibatkan komunikasi antar pribadi, komunikasi organisasi
sekaligus komunikasi pemasaran. Tujuan sederhana dari komunikasi bisnis
adalah untuk menyampaikan pesan bisnis yang dibuat oleh komunikator kepada
komunikannya. Aspek terpenting dalam proses komunikasi bisnis adalah aspek
persuasi. Dengan kata lain dalam komunikasi bisnis membutuhkan peneguhan atau
tidakan afirmasi (affirmative action) dalam mengemas pesan sekaligus untuk
mempengaruhi khalayaknya.
Berdasar paparan di atas, unsur persuasi yang
terdapat dalam komunikasi bisnis bisa dilihat bahwa endorse bisa dijadikan
sebagai kegiatan penegehuan (afirmasi) untuk memperlancar kegiatan komunikasi
bisnis dan menghantarkannya menuju tujuan besar komunikator dalam komunikasi
bisnis. Dari uraian pendahuluan di atas, terdapat rumusan permasalahan yang
akan dibahas, yakni : bagaimana endorse digunakan sebagai peneguhan
(afirmasi) dalam komunikasi bisnis.
|
METODOLOGI PENELITIAN
|
Penelitian ini menggunakan metode studi literatur
dengan mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau permasalahan
yang ditemukan. Referensi teori yang diperoleh dengan jalan penelitian studi
literatur dijadikan sebagai fondasi dasar. Penulis menggunakan data primer
dengan melakukan obervasi dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
jurnal, buku dokumentasi, dan internet. Dokumentasi merupakan metode untuk
mencari data-data yang dianggap penting melalui artikel koran/majalah,
jurnal, pustaka, brosur, buku dokumentasi serta melalui media elektronik
yaitu internet, yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Studi
literatur merupakan metode yang dipakai penulis dengan cara menghimpun data
maupun sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu
penelitian. Sumber yang digunakan berupa jurnal, buku, serta artikel ilmiah.
Observasi langsung dilakukan dengan cara pengambilan data menggunakan mata
tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut yakni
melihat fenomena yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Metode
deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menggambarkan fakta-fakta yang didapat kemudian dilakukan analisis. Proses
deskripsi yang terjadi tidak hanya melakukan penguaraian data dan fakta,
melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan atas kesesuaian maupun
kejanggalan fenomena dan literatur yang ditemukan.
|
HASIL
|
1. Dalam komunikasi bisnis dimungkinkan
menggunakan strategi komunikasi pemasaran. Hal ini dikarenakan komunikasi
bisnis memliki relevansi dengan komunikasi pemasaran. Letak persamaan antara
komunikasi bisnis dengan komunikasi massa dalam penelitian ini adalah ada
pada strategi promosi. Strategi promosi yang menggunakan media massa memiliki
kekuatan untuk mempengaruhi audiens calon konsumen maupun konsumen tetap.
2. Dalam strategi promosi endorser dipilih untuk
menjadi strategi utama dalam menciptakan komunikasi bisnis yag efektif.
Endorser sekaligus menjadi simbol atas pesan yang akan disampaikan. Sehingga
dalam memilih endorser harus berdasarkan kriteria dan memperhatikan jenis
endorser.
3. Pemilihan penggunaan endorser disesuaikan
dengan kebutuhan pemasar atau produsen dalam menyampaikan atau mempromosikan
produk ataupun jasa yang akan dipasarkan. Sekaligus melihat segmentasi pasar
yang hendak disasar.
4. Celebrity Endorser dan Expert Endorser menjadi
jenis endorser yang paling sering digunakan pengiklan atau pemasar dalam
mempengaruhi bahkan mengubah persepsi audiens media massa. Hal ini dikarenkan
keduanya memiliki unsur trustworthiness (dapat dipercaya), expertise
(keahlian), respect (kualitas dihargai), serta similarity (kesamaan dari
audiens yang disasar).
5. Faktor utama yang harus diperhatikan dalam memilih
selebriti sebagai endorser adalah kesesuaian antara produk dengan slebriti
yang dipilih, kesesuaian antara selebriti dengan target audiensnya, serta
tingkat kepopularitasan dan kredibilitas selebriti.
6. Berdasar pada kelima unsur pendorong
penggunaan endorser, maka endorser dianggap sebagai kegiatan yang mampu
meneguhkan atau memperkuat proses komunikasi bisnis menjadi lebih efektif
(affirmative action). Dianggap sebagai affirmative action, karena endorser
melibatkan semua kemampuan komunikator dalam menyampaikan pesan untuk tujuan
akhir mempengaruhi bahkan merubah perspektif audiens terhadap suatu produk
maupun jasa.
|
Komentar
Posting Komentar