TUGAS 3_EKOPERASI_BAGAIMANA BERKOMUNIKASI DENGAN KREATIF DAN BAIK



BAGAIMANA CARA BERKOMUNIKASI DENGAN KREATIF DAN BAIK DENGAN ANAK KECIL



Berikut saya tuliskan pengalaman saya berbicara dengan salah seorang sepupu saya yang berumur sekitar 6 Tahun yang bernama Rara. Dia adalah anak yang periang dan sangat aktif jadi ini bisa menjadi contoh bagaimana saya harus berkomunikasi dengan kreatif kepada anak kecil ini. Berikut cerita saya dengan nya.
Ketika itu kami sedang berkumpul di rumah nenek kami saat lebaran idul fitri.waktu itu dia sedang bermain dengan sepupu saya yang lain. Lalu Rara bilang “ka upi aku lagi main ini (sambil menunjukan mainannya), Kaupi main sama aku.” Lalu saya berkata “Main apa de rara?” lalu dia menunjukan mainannya kepada saya. Lalu saya susun mainannya, dan pada saat selesai disusun dia langsung meruntuhkan semua mainan itu  sampai menjadi berantakan sambil berkata “uhaha maenannya jatoh kaupi “. Setelah itu saya ikut tertawa sambil berkata “hahaha jatoh awas ketiban aaaa.. (saya berbicara menggunakan nada bercanda sambil tertawa).” Walaupun saat saya katakan itu mainannya sudah jatuh sebelumnya tapi rara teriak kepada saya sambil lari ke arah kamar “haaa.. lari kaupi awas”. Dia berlari sambil tertawa. Lalu setelah itu saya rapihkan lagi mainannya dan rara kembali menghampiri saya. Lalu saya berkta dengan nada yang sangat lembut “ De rara ayoo main lagi, jangan diruntuhin lagi ya nanti kita ketiban aaaa nanti sakit (saya berlaga seperti sedang ketiban kasur). Saya berbicara kepada dia sangat lembut dan sambil memperagakan diri saya yang kesakitan tertiban oleh sesuatu yang besar, saya berlaga seperti anak kecil yang penuh canda tawa. Lalu dia berkata “Kaupi main itu nanti aku yang runtuhin lagi kalo beres”. Setelah saya susun seperti awal saya pun berlari ke arah kamar saya sambil berkata “awass jatoh de raraaaa aaa..” dan dia pun ikut lari dengan saya, bukan meruntuhkan mainannya. Lalu kami berdua duduk lagi di tempat mainannya berada dan saya berkata “sekarang bagian kaupi ya yang runtuhin”. Dan dia pun mengiyakan, lalu saya runtuhkan sambil berkata “aw.. aw.. aw... aw..” berlaga seperti orang kesakitan, dia pun tertawa terbahak bahak. Tidak lama setelah itu saya dipanggil oleh kakek saya untuk membeli Air Galon, dan rara pun mengikuti saya ke garasi. Lalu dia bilang “kaupi mau kemana ? (berbicara dengan raut muka datar seperti orang sedih)”. Lalu saya berkata “mau beli air dulu ya bentar de rara tunggu (sambil menunjuk galon akua)” saya berkata seperti orang merayu. Dan saya berkata lagi “ de rara tunggu dulu ya, nanti kalo kaupi udah pulan kita main lagi ya..” saya berkata dengan nada yang sangat lembut dan periang. Lalu dia pun tersenyum dan berkata “iya..  bye kaka upi”. Anak kecil ini pintar dan periang, dia bisa berbicara dengan bahasa inggris dan sangat senang sekali bercanda dengan saya dibanding dengan sepupu saya yang sudah dewasa lainnya. Kami hanya bertemu setiap idul fitri di rumah kakek kami.

ANALISIS :
Berbicara tentang bagaimana berkomunikasi dengan kreatif tentunya harus kita pahamin dengan baik, seperti siapa yang akan berkomunikasi dengan kita, seperti apa karakternya, dan apakah umurnya dibawah, seumuran atau diatas kita. Karena faktor ini juga sangat penting ketika kita berkomunikasi. Menurut saya komunikasi yang baik khususnya seperti contoh cerita saya diatas bagaimana cara berkomunikasi dengan kreatif kepada anak kecil. Saya jabarkan terlebih dahulu apa saja faktor yang harus kita perhatikan

  • Berbicara dengan lembut

Seperti yang saya lakukan dengan rara bahwa setiap saya berbicara kepadanya saya selalu berbicara dengan lembut dan tanpa ada kalimat atau intonasi yang sedikit keras. Karena anak anak suka terhadap kata-kata yang lembut pengucapannya.

  • Buatlah dia selalu senang dan tertawa
Saya selalu bercanda denganya tanpa ada sedikitpun saya berperilaku seperti orang yang serius. Berkomunikasi dengan anak-anak memang harus selalu menyenangkan.

  • Bersikaplah seperti kita seumur dengan dia
Saya selalu bersikap seperti anak kecil ketika saya sedang berkomunikasi dengan anak kecil. Hal ini saya sadari penting karena anak-anak itu akan lebih mudah memahami tingkah laku kita.

  • Berkomunikasi dengan sederhana dan jelas
Hal yang kita komunikasikan haruslah sederhana dan jelas agar anak mengerti dah paham akan apa yang kita sampaikan. Seperti ketika saya memberitahu rara saat saya akan pergi membeli galon. Saya berbicara dengan menunjuk galon air agar dia memahami apa yang ingin saya lakukan.

  • Menanggapi dia dengan sabar
Kesabaran adalah faktor penting ketika kita berkomunikasi dengan anak-anak, karena tingkah laku anak-anak yang cenderung masih polos dan akan berperilaku seperti apa yang dia inginkan. Seperti pada saat saya merangkai mainan rara kemudian dia malah menjatuhkannya sambil tertawa, lalu saya pun ikut tertawa dan bercanda dengannya lalu merangkainya kembali. Saya harus menanggapi nya dengan santai dan sabar agar rara bisa tetap senang bermain dengan saya.

Dari faktor-faktor yang saya jabarkan diatas, saya menyimpulkan bahwa bagaimana kita berkomunikasi dengan kreatif adalah bagaimana kita memposisikan diri terhadap siapa yang akan berkomunikasi dengan kita. Secara pribadi saya sering menyebutkan dengan frekuensi yaitu bagaimana kita berperilaku dan memposisikan diri terhadap yang berkomunikasi dengan kita, tentunya seperti saya akan berkomunikasi berbeda antara berkomunikasi dengan anak-anak, dengan orang yang lebih tua dari saya, ataupun dengan teman saya. Umur, kepribadian, sifat dan karakter orang yang akan berkomunikasi dengan kita merupakan penentu bagaimana kita harus memposisikan diri, berperilaku, dan berbicara dengan baik. Berbicara dengan orang yang sedang sedih, orang yang pendiam, orang yang temprament, orang yang perasa jelas semuanya berbeda.
Jadi , komukasi yang kreatif adalah komunikasi yang sesuai dengan siapa kita berkomunikasi, yang tujuannya sampai kepada si penerima komunikasi, dan sesuai dengan tata cara berkomunikasi dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RANGKUMAN DAN CONTOH KASUS IBD BAB 11 MANUSIA DAN HARAPAN

RANGKUMAN DAN CONTOH KASUS IBD BAB 8 MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

RANGKUMAN DAN CONTOH KASUS IBD BAB 9 MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB