TUGAS_ETIKABISNIS#_KAMBING PERANAKAN ETAWA
Sebagai kambing penghasil susu, kambing perah etawa ras Kaligesing menurut
beberapa literatur produktivitas susunya masih tergolong rendah jika
dibandingkan dengan kambing jenis Alpine, Saanen, Toggenburg dan Anglo Nubian.
Namun demikian, iklim tropic dan kualitas pakan di tanah air juga
berpengaruh terhadap produktivitas susu, bahkan untuk Saanen sekalipun
kuantitas susu yang dihasilkan tidak bisa sebanyak di negeri asalnya.
Beternak kambing etawa ras Kaligesing yang dikenal sebagai kambing multi
fungsi (penghasil daging, susu, dan kambing hoby/seni/kontes) prospek usahanya
sangat menarik dan menjajikan. Produktivitas susu kambing perah etawa ras
Kaligesing ini apabila dirawat dengan baik ternyata cukup memuaskan, pada
induk dengan masa laktasi (2, 3 dst) yang ada di kandang EFI rata-rata bisa
menghasilkan 2 sd 3 liter susu perekor/ hari, diperah 2 kali sehari pagi dan
sore hari dengan masa pemerahan 4 bulan. Bahkan pasca dikawinkan induk-induk
tersebut masih dapat diperah selama 2 bulan dan masih bisa menghasilkan susu 1
hingga 1.5 liter/hari. Luar biasa bukan?
Produktivitas susu selain dipengaruhi faktor genetic, juga erat
kaitannya dengan pola pemeliharaan, yaitu pemberian pakan (hijauan dan
pakan tambahan), pemijatan dan perawatan ambing, air minum, vitamin dan
mineral serta teknik pemerahan.
Berikut adalah standar baku yang dilakukan di kandang kami, yang dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitas susu kambing perah etawa ras
Kaligesing.
1. Berikan pakan hijauan yang berasal dari legimunosa dan daun-daunan dengan
kandungan protein cukup tinggi, hijauan ini akan berpengaruh terhadap kadar
lemak susu yang dihasilkan. Kami biasa memberikan daun singkong, gliricidia,
kaliandra, turi, daun sengon, daun nangka, mahoni, rumput Taiwan dan rumput
gajah super Odot. Waktu pemberian pakan hijauan di pagi hari sebelum pakan
tambahan, dan sore hari setelah pakan tambahan, dengan jumlah
minimal 10% dari BBH.
2. Mengingat di lingkungan sekitar kandang konsentrat dan ampas tahu sukar
untuk diperoleh, maka pakan tambahan yang biasa kami berikan adalah campuran
ongok singkong basah, katul padi dan kedele rebus (kedele pecah/bs). Kedele
pecah tersebut direbus sampai matang, kemudian air panas hasil rebusan kedele
diseduhkan pada campuran ongok, katul dan kedelenya ditambah garam dan mineral,
kemudian diaduk. Pakan tambahan ini diberikan pada pagi hari setelah
hijauan dan sore hari sebelum hijauan dengan jumlah 1 sd 2% BBH.
Komposisi pakan tambahan tersebut adalah Ongok singkong 50%, katul padi 25% dan
kedele rebus 25%.
3. Cacahan buah pepaya muda dan umbi singkong sangat baik untuk meningkatkan
produksi susu. Caranya buah pepaya muda dibelah kemudian dicuci dan dijemur
setelah itu dicacah, sedangkan untuk umbi singkong hanya dibersihkan kulit
arinya kemudian dicacah dan langsung diberikan. Apabila lahan di sekitar
kandang masih bisa dimanfaatkan untuk menanam papaya dan singkong, segera tanam
papaya dan singkong sehingga bisa menekan biaya pembelian pakan.
4. Air minum disediakan secara adlibitum dan untuk menjaga stamina agar
kambing selalu fit, Vitamin B compleks diberikan seminggu 1x dan garam
dapur disediakan dalam bubung bambu yg digantung di kandang.
5. Hal lain yang cukup berpengaruh dalam meningkatkan produktivitas susu
adalah pemijatan ambing. Biasakan pagi dan sore hari sebelum diperah ambing
dibasuh dengan air hangat, kemudian dipijat dengan posisi telapak tangan ke
atas seperti memegang mangkok, lakukan pemijatan ambing ini selama 2 sd 5
menit. Dalam jangka waktu panjang peningkatan produktivitas susu melalui
pemijatan ini bisa sampai 25% dari total susu yg dihasilkan sebelumnya.
6. Apabila pemerahan tidak menggunakan mesin (Milking Machine), usahakan semua anak kandang mempunyai skill yang sama pada saat memerah baik dari cara maupun tekanan tenaga pada ambing pada saat diperah. Pemutaran musik akan membuat kambing tambah rileks dan tidak stress.
Komentar
Posting Komentar