RANGKUMAN DAN CONTOH KASUS IBD BAB 8 MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

RANGKUMAN IBD BAB 8 MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


A.PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup.Pandangan hidup itu bersifat kondrati karena itu ia menentukan masa depan seseorang.Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup.Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang di jadikan pegangan,pedoman,arahan,petunjuk hidup di dunia.Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya.Akan tetapi pandangan hidup dapat di klasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a)      Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b)      Pndangan hidup yang berupa ideology yang di sesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
c)      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandagan hidup yang relative kebenarannya.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur  yaitu cita-cita,kebajikan.usaha,keyakinan/kepercayaan.Keempat unsure ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan.

B.CITA-CITA

Menurut kamus umum bahasa Indonesia,yang di sebut cita-cita adalah keinginan harapan,tujuan yang selalu ada dalam pikiran.Baik keinginan,harapan,maupun tujuan merupakan apa yang selalu di peroleh seseorang pada masa mendatang.Ada tiga faktor yang mempengaruhi seseorang dalam mencapai apa yang dicita-citakan yaitu :
1.      Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya.Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja.
2.      Faktor kondisi  yang mempengaruhi tercapainya cita-cita.pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan  dan yang menghambat.
3.      Faktor tingginya cita-cita  yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita.memang ada anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di langit.ttetapi bagaimana faktor manusianya,mampukah yang bersangkutan mencapainya,demikian juga faktor kondisi nya memungkinkan hal itu.

C.KEBAJIKAN

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral,perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.Manusia berbuat baik,karena menurut kodratnya manusia itu baik,mahluk bermoral,atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh terdiri atas jiwa dan badan,kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal.Manusia merupakan mahluk sosial : manusia hidup bermasyarakat,manusia saling membutuhkan,saling menolong,saling menghargai sesame anggota masyarakat.Sebaliknya pula saling mencurigai,saling membenci saling merugikan dan sebagainya.
            Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal.
Pertama pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.Kedua adalah lingkungan (environment) Lingkungan yang membentuk seseorang merupakan alam kedua yang terjadinya setelah seorang anak lahir (masa pembentukan seseorang waktu masih dalam kandungan merupakan alam pertama)
Ketiga adalah Pengalaman yang khas yang pernah di peroleh, Baik pengalaman pahit yang sifatnya negative, maupun pengalaman manis yang sifatnya positif memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu di pergunakan sebagia pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.

D.USAHA/PERJUANGAN

Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita.Setiap manusia kerja keras untuk kelanjutan hidupnya.Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan.Perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia tampa usaha/perjuangan manusia tidak dapat hidup dengan sempurna.
Kerja keras itu dapat di lakukan dengan otak/maupun dengan tenaga/jasmani atau dengan kedua-duanya para ilmuan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada dengan jasmaninya.Sebaliknya para buruh petani lebih banyak menggunakan jasmaninya daripada otaknya.

E.KEYAKINAN/KEPERCAYAAN

Keyakinan /kepercayaan yang menjadi dasar pendangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.Menurut Prof.Dr.Harun Nasution ada tiga aliran filsafat,yaitu aliran naturalism,aliran intelektual,dan aliran gabungan.

a) ALIRAN NATURALISME

Hidup manusia itu di hubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.Kekuatan gaib itu dari natural,dan itu dari Tuhan,Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan natur itulah yang tertinggi,Tuhan menciptakan lam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya,secara mutlak di kuasai Tuhan.
Bagi yang percaya Tuhan,Tuhan itulah kekuasaan tertinggi,Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan,Kareana itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaran Tuhan yaitu agama Ajaran agama itu ada dua macam :
1.      Ajaran agama dogmatis,yang di sampaikan oleh Tuhan melalui nabi-nabi.Ajaran agama yang dogmatis bersiffat mutlak (absolute), terhadapa dalam kitab suci Al-Quran dan hadist sifatnya tetap tidak berubah-ubah.
2.      Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama,yaitu sebagai hasil pemikiran manusia,sifatnya relatif (terbatas) Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama termasuk kebudayaan,terdapat dalam buku-buku agama yang di tulis oleh pemuka-pemuka agama,sifatnya dapat berubah-ubah sesuai perkembangan jaman.
b) ALIRAN INTELEKTUALISME

Dasar aliran ini adalah logika/akal.Manusia mengutamakan akal.Dengan akal manusia berfikir mana yang benar menurut akal itulah yang baik.walaupun bertentangan dengan kekuatan hati manusia, Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat di capai dengan sukses.Dengan akal diciptakan teknologi.Teknologi adalah alat bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknolgi member akibat yang bertentangan dengan hati nurani.
Akal berasala dari bahasa Arab artinya kalbu, yang berpusat di hati,sehingga timbul istilah “hati nurani” artinya daya rasa.
c) ALIRAN GABUNGAN

Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal.kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan,percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.Sedangkan akal adalah desar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknyanya sesuatu.Segala sesuatu di nilai dengan akal baik sebagai logika berfikir maupun sebagai rasa (hati nurani),jadi, apa yang benar menurut logika berfikir juga dapat di terima oleh hati nurani.

F.     LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK.

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup malau bagaimanapun bentuknya.Bagaimana kita memperlakuakn pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan,ketentraman,dan sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting kita harus mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini.Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
1) Mengenal.
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup,maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada.dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun kebumi.
2) Mengerti
Tahan kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti,mengerti di sini di maksudkan mengerti pandangan pancasila,maka dalam berpandangan hidup pada pancasila kita hendaknya mengerti apa pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bernegara, begitu jugabagai yang berpandangan hidup pada agama islam.
3) Menghayati
Langkah sekanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu.Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup.Menghayati di sini dapat di ibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
4) Meyakini
Setelah  mengetahui kebenaran dan validitas,baik secara kemanusiaan maupun di tinjau  adari segi kemasyarakatan maupun Negara dan dari kehidupan di akhirat, maka hendaknya  kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati.Meyakini ini marupakan suatu hal  untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga mencapai suatu tujuan hidupnya.

5) Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah di benarkan dan di terima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya,Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat di rasakan oleh pribadi kita sendiri.Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa hidup dan sesudah meniggal yaitu di alam akhirat.
Jadi jika kita sudah mengenal ,mengerti,menghayati dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya di sertai dengan pengabdian,Dan pengabdian hambatan,tantangan dan sebagainya.

Mengamankan, Proses  mengamankan ini merupakan langkah terakhir.Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini.Langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.

CONTOH KASUS BAB 8 :

Jangan ke Universitas Bila Mau Jadi Pengusaha

Jumat, 22 Maret 2013 | 16:08 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com- Ingin menjadi kaya, punya perusahaan sendiri ketika masih muda? Menurut seorang pengusaha muda Australia Jack Delosa, perjalanan menuju ke kesuksesan itu lebih mudah dilakukan dibandingkan sebelumnya.
Delosa sudah membuktikannya. Di usia 25 tahun, dia sudah menjadi jutawan di Australia, dimana perusahaannya menjadi salah satu dari 50 perusahaan baru yang tercepat mencapai sukses.
"Yang diperlukan adalah internet, modal sekitar 5 ribu dolar (Rp 50 juta), ide bisnis, dan keberanian untuk membuat kesalahan. Yang tidak diperlukan adalah gelar sarjana." kata Delosa seperti dilaporkan news.com.au.
Pandangan Delosa mungkin kontroversial, namun sebagai bagian dari generasi muda dunia sekarang ini, Delosa melihat kesempatan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Generasi kami lebih independen, tidak sabar dan orientasinya adalah pada gaya hidup. Kami juga punya sumber daya sendiri. Namun untuk membuat sebuah bisnis agar berhasil, kita harus juga membuka diri terhadap nasehat praktis dari orang lain, mereka yang sudah punya pengalaman 5, 10, atau bahkan 20 tahun." kata Delosa.
Delosa percaya sepenuhnya pada kekuatan mentor, dan dampaknya terhadap keberhasilnnya membuat juga berusaha membantu anak-anak muda lain. Nah sebuah organisasi bernama The Entourage, organisasi nirlaba yang berusaha membantu para wiraswastawan muda untuk sukses akan mengadakan pertemuan di Sydney hari Sabtu (23/3/2013).
Kombinasi para wiraswasta pemula dan mereka yang sudah berhasil menjadi kunci pertemuan The Entourage bernama Unconvention. Menurut laporan koresponden Kompas di Australia,L Sastra Wijaya, mereka yang berhasil misalnya adalah Kathryn Sampson dan Peter Lackovic.
Sampson mebuka kedai sandwich pertamanya ketika berusia 27 tahun.Meskipun berbuat kesalahan, dan harus bekerja keras, dia kemudian menjadi salah seorang pemilik franchise kedai sandwich terbesar Australia.
Sampson setuju dengan Delosa bahwa hal yang paling bagus dalam kehidupan dunia bisnis modern sekarang ini adalah kemudahan berbagi informasi dan pengalaman antar para pelaku bisnis.
"Kita tidak bisa melindungi ide kita lagi, karena adanya internet. Namun itu tidak apa. Siapapun bisa mencuri ide. Bagaimana mewujudkan ide itu yang penting, dan pengalaman orang lain penting juga. Saya memiliki lima orang mentor yang membantu perjalanan mereka dan bantuan mereka sangat berharga." kata Sampson.
Peter Lackovic yang sekarang menjadi CEO The Entourage mengatakan, kemampuan untuk mendengar dan mengambil nasehat orang lain sangat penting untuk mencapai keberhasilan lebih cepat.
"Rasanya puas bisa membantu orang-orang untuk memperjelas ide mereka, dan membantu dari awal hingga berhasil, kadang bisa dalam waktu kurang dari 12 bulan," kata Lackovic.
Menurut Lackovic, forum yang dilakukan The Entourage ini dilakukan dua kali dalam setahun, dan tidak dikenakan biaya. "Kami sadar bahwa ketika seseorang mulai melakukan bisnis, dia mungkin tidak punya banyak dana untuk dihabiskan belajar. Jadi kami buat Unconvention setiap enam bulan, dan berharap orang bisa mendapatkan inspirasi dari sini." kata Delosa.
Delosa dan Lackovic mengatakan, mereka membuat forum seperti The Entourage untuk siapa saja yang mau belajar berbisnis dengan latar belakang apa saja.
"Untuk mereka yang sehari-hari di rumah saja, orang tua yang harus mengasuh anak tapi punya ide bisnis. Atau mereka yang terkena PHK, atau anak-anak muda yang tidak bisa masuk ke universitas," kata Delosa

Source : http://internasional.kompas.com/read/2013/03/22/16084685/Jangan.ke.Universitas.Bila.Mau.Jadi.Pengusaha

Opini :
Dari contoh kasus diatas,dapat kita ketahui bahwa pandangan jack delosa itu tidak salah melainkan kurang sempurna.memang pandangannya sudah dibuktikan oleh dirinya sendiri dalam kehidupan dan kesuksesannya.dengan tidak menjadi mahasiswa yang menempuh studi di universitas dengan biaya yang tinggi jack delosa bisa sukses di dunia usahanya dengan modal dan tekad keberaniannya dalam berusaha.namun saya juga melihat pandangan jack ini kurang tepat atau kurang sempurna karena dengan melakukan studi di universitas kita bisa lebih berpengetahuan yang mungkin pengetahuan itu bisa lebih bermanfaat dalam dunia usaha jika kita terjun ke dunia usaha.logikanya bahwa jika seseorang yang tidak mendapatkan pengetahuan di universitas saja bisa sukses,mengapa yang melakukan studi di universitas tidak bisa lebih sukses ? karena banyak juga pengusaha di dunia maupun di Indonesia yang lulus dari universitas.tetapi ada juga pengusaha yang sukses tetapi bukan lulusan dari universitas melainkan belajar dari pengalaman hidupnya sendiri,tetapi persentasenya sangat kecil atau sedikit.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RANGKUMAN DAN CONTOH KASUS IBD BAB 11 MANUSIA DAN HARAPAN

RANGKUMAN DAN CONTOH KASUS IBD BAB 9 MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB